MAKALAH
MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
“ PENYAKIT MENULAR ”
KELOMPOK8
1.
DWI INDAH RAHMAWATI 121 034 004
2.
NOVIANTO RIFAN PRASETYO 121 034 008
3.
OKI DWI SAPUTRO 121 034 027
4.
CYCIK DWI UNTARI A.
K 121 034 029
5.
TAUFIQUL HUDA 121 034 237
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, tauhid serta hidayahnya
sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah mata kuliah Kesehatan Masyarakat
ini dengan tema “Penyakit Menular”.
Penyelesaian tugas ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, termasuk dosen mata kuliah yang telah membimbing
penyusun hingga akhir penulisan,
saudara-saudara jurusan PLS angkatan 2012 yang dalam hal ini memberikan
dukungan dan motivasi, dan semua pihak terkait yang telah membantu yang tidak
bisa penyusun sebutkan satu persatu penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga kritik dan saran selalu penyusun nantikan demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga makalah inidapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Surabaya,
Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Sampul . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Kata
Pengantar . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Daftar
Isi . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
Bab
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 1
Bab
2 Pembahasan
2.1 Apa Itu Penyakit Menular . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2 Macam – Macam Penyakit Menular . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.4 Penyakit HIV / AIDS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . 8
Bab
3 Penutup
3.1 Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . 15
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . 16
Daftar
Pustaka . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keehatan adalah factor penting didalam
kehidupan manusia, karena kondisi ini akan menunjang segala aktivitas yang akan
dilakukan oleh manusia bisa berjalan lancar. Namun kondisi ini terkadang
mengalami suatu hambatan yang disebut penyakit / sakit. Sakit adalah suatu
kondisi tubuh manusia yang tidak bisa bekerja secara normal akibat suatu virus
atau hal – hal yang membuat penyakit di dalam tubuh manusia.
Banyak penyakit – penyakit yang dapat
menyereng manusia, sehingga pada makalah ini mencoba untuk memberikan informasi
tentang penyakit – penyakit dan juga cara pencegahannya.
Hal ini tidak luput pula akan membahas
tentang penyakit HIV /AIDS, dimana penyakit ini merupakan penyakit yang cukup
mematikan bagi manusia, karena pada penyakit ini belum ditemukan obat – obatan
atau cara pengobatannya.
1.2 Tujuan
1.2.1
Mengetahui apa itu penyakit
1.2.2
Mengetahui macam – macam penyakit
1.2.3
Mengetahui cara penyegahan penyakit
1.2.4
Mengetahui apa itu penyakit HIV / AIDS
1.2.5
Mengetahui berbagai hal tentang HIV /
AIDS
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Apa Itu Penyakit
Tanpa
pemahaman tentang berbagai konsep penyakit, kita tidak mampu mempunyai dasar
pemikiran yang kuat untuk mendeteksi serta mengenal setiap perbedaan yang
ditemukan pada pelayanan kesehatan pada masa kini. Kesenjangan antara konsep
penyakit yang dianut oleh petugas kesehatan dan yang dianut oleh masyarakat
sering menyebabkan gagalnya upaya meningkatkan kesehatan di masyarakat.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi penyakit:
# KATHLEEN MEEHAN ARIAS
Penyakit
adalah suatu kesakitan yang biasanya memiliki sedikitnya dua sifat dari
kriteria ini: agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang
dapat diidentifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten
# DR. BEATE JACOB
Penyakit
adalah suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan
jiwa
# WAHYUDIN RAJAB, M. Epid
Penyakit
adalah keadaan yang bersifat objektif dan rasa sakit bersifat subjektif
# DR. EKO DUDIARTO
Penyakit
adalah jegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat
terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau
struktur organ atau sistem tubuh
# THOMAS TIMMRECK
Penyakit
adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh
sehingga berada dalam keadaan tidak normal.
# ELIZABETH J. CROWN
Penyakit
ialah perihal kehadiran seperangkat respons tubuh yang abnormal terhadap agen,
dimana manusia mempunyai toleransi sedikit atau tidak samasekali
# GEORGE PICKETT & JOHN J. HANLON
Penyakit
adalah fungsi dari kekuatan agens penyebab dan daya tahan tubuh manusia
# AZIZAN HAJI BAHARUDDIN
Penyakit
ialah keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan
bagian badan
# MUNADJAD ISKANDAR
Penyakit
adalah suatu proses alami yang harus kita hadapi, bukan untuk kita musuhi
2.2
Macam – Macam Penyakit Menular
1.
Gonorrhea
Ini
adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu
adalah Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim,
rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering
di kenal dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah
berwarna putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui
aliran darah kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian.
Gejala-gejalanya
sangat mudah di deteksi dan di ketahui terutama untuk laki-laki.
Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika buang air kecil, kadang-kadang
pada waktu kencing atau sesudah kencing akan terasa nyeri beberapa saat,
setelah itu tidak terasa lagi. Ciri kedua adalah penis akan mengeluarkan cairan
putih kekuning-kuningan atau kehijau-hijaun. Jika anda menemukan dua gejala itu
pada diri anda bisa dipastikan anda telah terinfeksi bakteri ini.
Pada wanita
gejala ini agak lebih sulit di ketahui, gejala awal biasanya timbul dalam waktu
7-21 hari setelah terinfeksi.Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama
beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya
setelah pasangan hubungan seksualnya tertular.Jika timbul gejala, biasanya
bersifat ringan.Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat,
seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari
vagina, dan demam.Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur,
indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam
ketika berhubungan seksual.
Pengobatanya.
Penyakit ini
termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat.Begitu ada gelaja itu segera
tanpa menunggu lama pergilah ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk di
berikan obatnya.Jangan sekali-sekali membeli obat sendiri, karena obat itu
harus sesuai dengan resep dokter.Kalau tidak ada dokter spesialis, dokter umum
juga bisa, namun lebih di anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit dan
kelamin.
Dokter akan
memberikan 3 jenis obat untuk di makan selama seminggu. Setelah itu anda harus
datang kembali untuk memeriksa ke dokter yang sama.
2.
Sifilis atau Raja Singa
Sifilis
adalah penyakit menular seksual yang sangat berbahaya, karena mengganggu otak
dan fungsi organ lainnya, disebabkan oleh Treponema pallidum, Penularannya
terjadi lewat hubungan seksual yang tidak sehat..
Bakteri ini
masuk kedalam tubuh melalui selaput lender (vagina atau mulut) atau melalui kulit.
Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening terdekat,
kemudian menyebar keseluruh tubuh melalui darah. Sifilis juga dapat menginfeksi
janin dalam kandungan dan janin bisa berakibat cacat bawaan.
Gejala-gejala.
Gejala
penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain. Ciri awalnya dimulai
dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau kemaluan dan berkembang
dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung lebih dari 30 tahun.
Gejala-gejala umum yang timbul:
-Muncul benjolan di sekitar kelamin
-kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati.
-Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seksual.
-selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun.Namun setelah 5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
-Pada perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang di kandung.
-Muncul benjolan di sekitar kelamin
-kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati.
-Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seksual.
-selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun.Namun setelah 5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
-Pada perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang di kandung.
Pengobatan
Antibiotik
dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis, namun penggunaanya harus
sesuai resep dokter.Jadi, Jika anda merasakan gejala diatas maka segera
periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk dokter.
3.
Herpes
Penyakit ini
lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes kelaim). Penyebab herpes
ini adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan seks,
baik vaginal, anal atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan
mengenai langsung bagian luka/bintil/kutil.
Gejala awal
biasanya berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan
yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang nyeri. Lepuhan ini
pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar, dan akan membentuk keropeng.
Herpes timbul
antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan dengan orang yang mempunyai
penyakit tersebut. Tetapi antara 5-10 hari, gejala ini akan hilang dan muncul
kembali. Gelaja ini timbul tergantung tergantung daya tahan tubuhnya.
Pengobatan yang terbaik adalah
segera kunjungi dokter anda dan ikuti petunjuknya.
4.
Klamidia.
Kondisi ini
mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga beraksi tanpa gejala. Di
Amerika, klamidia termasuk yang paling dapat diobati, tetapi telah menginfeksi
sekitar empat juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis
parah dan kemandulan pada pria.Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat
disembuhkan dengan antibiotika.
Disebabkan
oleh bakteri Chlamydia trachomatis.Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak
70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak
memeriksakan diri.
Gejala
yang ditimbulkan :
Cairan vagina
encer berwarna putih kekuningan; Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah
hubungan seksual. Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai
gonore; Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran
falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV.
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa
5.
Kutil Kelamin
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.
Gejala yang
ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin
(seperti jengger ayam).
Komplikasi
yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi
kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS. Tidak perlu
mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
6.
Hepatitis B.
Penyakit ini
juga banyak disebabkan oleh hubungan seks yang tidak aman. Hepatitis B dapat
berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan
mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui
vaksinasi.
2.3
Penyakit HIV / AIDS
A. Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel
darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun
yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan
merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya
sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk
sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit
maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal
dunia terkena pilek biasa.
B. Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired
Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang
biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk
menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS
disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya
dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus
HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita
tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama,
yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat
menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
C. Tanda dan
gejala
1. AIDS
AIDS merupakan manifestasi lanjutan
HIV. Selama stadium individu bisa saja merasa sehat dan tidak curiga bahwa
mereka penderita penyakit. Pada stadium lanjut, system imun individu tidak
mampu lagi menghadapi infeksi Opportunistik dan mereka terus menerus menderita
penyakit minor dan mayor Karen tubuhnya tidak mampu memberikan pelayanan.
Angka infeksi pada bayi sekitar 1
dalam 6 bayi. Pada awal terinfeksi, memang tidak memperlihatkan gejala-gejala
khusus. Namun beberapa minggu kemudian orang tua yang terinfeksi HIV akan
terserang penyakit ringan sehari-hari seperti flu dan diare. Penderita AIDS
dari luar tampak sehat. Pada tahun ke 3-4 penderita tidak memperlihatkan gejala
yang khas. Sesudah tahun ke 5-6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat
badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan terjadi pembengkakan
didaerah kelenjar getah bening. Jika diuraikan tanpa penanganan medis, gejala
PMS akan berakibat fatal.
2. HIV
Infeksi HIV memberikan gambaran
klinik yang tidak spesifik dengan spectrum yang lebar, mulai dari infeksi tanpa
gejala (asimtomatif) pada stadium awal sampai dengan gejala-gejala yang berat
pada stadium yang lebih lanjut. Perjalanan penyakit lambat dan gejala-gejala
AIDS rata-rata baru timbul 10 tahun sesudah infeksi, bahkan dapat lebih lama
lagi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
berkembangnya HIV menjadi AIDS belum diketahui jelas. Diperkirakan infeksi HIV
yang berulang – ulang dan pemaparan terhadap infeksi-infeksi lain mempengaruhi
perkembangan kearah AIDS. Menurunnya hitungan sel CDA di bawah 200/ml
menunjukkan perkembangan yang semakin buruk. Keadaan yang buruk juga ditunjukkan
oleh peningkatan B2 mikro globulin dan juga peningkatan I9A.
D. Penularan HIV/AIDS
Cara penularan HIV ada tiga :
1. Hubungan
seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang pengidap. Ini
adalah cara yang paling umum terjadi,. Lebih mudah terjadi penularan bila
terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau peradangan jaringan seperti
herpes genitalis, sifilis, gonorea, klamidia, kankroid, dan trikomoniasis.
Resiko pada seks anal lebih besar disbanding seks vaginal dan resiko juga lebih
besar pada yang reseptive dari pada yang insertive.
2. Kontak
langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
·
Transfusi darah yang tercemar HIV
·
Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum
suntik dan sempritnya pada para pencandu narkotik suntik.
·
Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas
kesehatan.
·
Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada
bayinya, baik selam hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.
Infeksi HIV kadang-kadang ditularkan
ke bayi melalui air susu ibu (ASI). Saat ini belum diketahui dengan pasti
frekuensi kejadian seperti ini atau mengapa hanya terjadi pada beberapa bayi
tertentu tetapi tidak pada bayi yang lain. Di ASI terdapat lebih banyak virus
HIV pada ibu-ibu yang baru saja terkena infeksi dan ibu-ibu yang telah
memperlihatkan tanda-tanda penyakit AIDS.
Setelah 6 bulan, sewaktu bayi menjadi lebih kuat dan besar, bahaya diare dan infeksi menjadi lebih baik. ASI dapat diganti dengan susu lain dan memberikan makanan tambahan. Dengan cara ini bayi akan mendapat manfaat ASI dengan resiko lebih kecil untuk terkena HIV
Setelah 6 bulan, sewaktu bayi menjadi lebih kuat dan besar, bahaya diare dan infeksi menjadi lebih baik. ASI dapat diganti dengan susu lain dan memberikan makanan tambahan. Dengan cara ini bayi akan mendapat manfaat ASI dengan resiko lebih kecil untuk terkena HIV
E. Pencegahan
HIV/AIDS
Pencegahan
HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara :
1. Selalu dan
saling setia dengan pasangan masing-masing
2. Biasakan
melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu hubungan yang mencegah masuknya
kuman yang mungkin terdapat didalam cairan semen pria kedalam bagian-bagian
tubuh wanita
3. Hindari
pelubangan telinga, tattoo, tujuk jarum/membuat sayatan/lubang pada kulit tubuh
dengan alat yang belum dicuci
4. Hindari
transfuse darah kecuali untuk keadaan darurat
5. Jangan
saling meminjam alat cukur ataupun sikat gigi
6. Jangan
menyentuh darah orang lain/luka terbuka tanpa perlindungan
F. Penanganan HIV/AIDS
1. Penanganan
Umum
a. Setelah
dilakukan diagnosa HIV, pengobatan dilakukan untuk memperlambat tingkat
replikasi virus. Berbagai macam obat diresepkan untuk mencapai tujuan ini dan
berbagai macam kombinasi obat-obatan terus diteliti. Untuk menemukan obat
penyembuhannya.
b. Pengobatan-pengobatan
ini tentu saja memiliki efek samping, namun demikian ternyata mereka
benar-benar mampu memperlambat laju perkembangan HIV didalam tubuh.
c. Pengobatan
infeksi-infeksi appertunistik tergantung pada zat-zat khusus yang dapat menginfeksi
pasien, obat anti biotic dengan dosis tinggi dan obat-obatan anti virus
seringkali diberikan secara rutin untuk mencegah infeksi agar tidak menjalar
dan menjadi semakin parah
2. Penanganan
Khusus
a. Penapisan
dilakukan sejak asuhan antenatal dan pengujian dilakukan atas permintaan pasien
dimana setelah proses konseling risiko PMS dan hubungannya dengan HIV, yang
bersangkutan memandang perlu pemeriksaan tersebut.
b. Upayakan
ketersediaan uji serologic
c. Konseling
spesifik bagi mereka yang tertular HIV, terutama yang berkiatan dengan
kehamilan da risiko yang dihadapi
d. Bagi
golongan risiko tinggi tetapi hasil pengujian negative lakukan konseling untuk
upaya preventif (penggunaan kondom)
e. Berikan
nutrisi dengan nilai gizi yang tinggi, atasi infeksi oportunistik.
f.
Lakukan
terapi (AZT sesegera mungkin, terutama bila konsentrsi virus (30.000-50.000)
kopi RNA/Ml atau jika CD4 menurun secara dratis
g. Tatalaksana
persalinan sesuai dengan pertimbangan kondisi yang dihadapi (pervaginanm atau
perabdominam, perhatikan prinsip pencegahan infeksi).
G. Pemeriksaan
Laboratorium
Terdapat dua
uji yang khas digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV. Yang pertama,
enzymelinked immunosorbent assay (ELISA), bereaksi terhadap adanya antibodi
dalam serum dengan memperlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi
antibodi virus dalam jumlah besar. Karena hasil positif-palsu dapat menimbulkan
dampak psikologis yang besar, maka hasil uji ELISA yang positif diulang, dan
apabila keduanya positif, maka dilakukan uji yang lebih spesifik, Western
blot. Uji Western blot juga dikonfirmasi dua kali. Uji ini lebih kecil
kemungkinannya memberi hasil positif-palsu atau negatif-palsu. Juga dapat
terjadi hasil uji yang tidak konklusif, misalnya saat ELISA atau Western blot
bereaksi lemah dan agak mencurigakan. Hal ini dapat terjadi pada awal infeksi
HIV, pada infeksi yang sedang berkembang (sampai semua pita penting pada uji
Western blot tersedia lengkap), atau pada reaktivitas-silang dengan titer
retrovirus tinggi lain, misalnya HIV-2 atau HTLV-1. Setelah konfirmasi, pasien
dikatakan seropositif HIV. Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan klinis
dan imunologik lain untuk mengevaluasi derajat penyakit dan dimulai usaha-usaha
untuk mengendalikan infeksi.
HIV juga
dapat dideteksi dengan uji lain, yang memeriksa ada tidaknya virus atau
komponen virus sebelum ELISA atau Western blot dapat mendeteksi antibodi.
Prosedur-prosedur ini mencakup biakan virus, pengukuran antigen p24, dan
pengukuran DNA dan RNA HIV yang menggunakan reaksi berantai polimerase (PCR)
dan RNA HIV-1 plasma. Uji-uji semacam ini bermanfaat dalam studi mengenai
imunopatogenesis, sebagai penanda penyakit, pada deteksi dini infeksi, dan pada
penularan neonatus. Bayi yang lahir dari ibu positif-HIV dapat memiliki
antibodi anti-HIV ibu dalam darah mereka sampai usia 18 bulan, tanpa bergantung
apakah mereka terinfeksi atau tidak.
H. HIV & AIDS di Indonesia
Dari tahun
ke tahun kasus HIV maupun kasus AIDS di Indonesia semakin bertambah jumlahnya.
Rate kasus Aids secara nasional sampai dengan 30 September adalah per 8,15 per
100 ribu penduduk (dengan berdasarkan data BPS penduduk Indonesia sebesar
227.132.350 jiwa) dengan ODHA yang meninggal tercatat 20,1 persen.
Kasus Aids
tertinggi terdapat di provinsi Papua (17,9 kali angka nasional), Bali (5,3 kali
angka nasional), DKI Jakarta (3,8 kali angka nasional), Kep. Riau (3,4 kali
angka nasional), Kalimantan Barat (2,2 kali angka nasional)
I. Angka
Kejadian HIV-AIDS Di Indonesia
Secara Kumulatif Pengidap Infeksi Hiv Dan Kasus Aids Di Indonesia
Sejak 1 Januari 1987 S.D. 30 Juni 2008, Terdiri Dari:
Ø 6277 HIV
Ø 12686 AIDS
Jumlah HIV
Dan AIDS: 18.963 Dengan Kematian: 2479
Jumlah
Kumulatif Kasus Aids Menurut Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Laki-Laki
9963 5797
Perempuan
2658 404
Tak
Diketahui 65 41
Jumlah
12686 6242
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Penyakit adalah suatu hal yang dapat menggagung
aktivitas kehidupan manusia, dimana penyakit – penyakit itu sangat banyak dan
bermacam – macam. Sehingga perlu adanya suatu pencegahan penyakit agar kondisi
manusia tetap bisa sesuai dengan kondisi yang diharapkan yaitu sehat.
Kesehatan adalah suatu harta yang sangat berharga
untuk kehidupan manusia, karena dengan kondisi tubuh yang sehat, manusia dapat
melakukan aktivitas kehidupan secara normal dan berjalan maksimal. Manusia
harus melakukan pola hidup bersih dan sehat agar dapat terhindar dari segala
macam bentuk penyakit. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
HIV adalah kuman yang sangat kecil,
yang disebut virus yang tidak bisa terlihat oleh manusia. AIDS adalah penyakit
yang berkembang kemudian, setelah seseorang terkena infeksi HIV, virus AIDS.
Penularan HIV pada wanita terjadi melalui pemakaian obat terlarang injeksi 51%.
Wanita hetero seksusal 34%, transfuse darah 8% dan tidak diketahui sebanyak 7%.
Sedangkan penularan HIV pada bayi dan anak bisa melalui jalur vertical (ibu ke
bayi), darah, penularan melalui hubungan seks (pelecehan seksual pada anak), dan
pemakaian alat kesehatan yang tidak steril. Gejala umum yang ditemukan pada
bayi dengan infeksi. HIV adalah gangguan tumbuh kembang, kondisi diasis oral,
diare kronis. Penularan HIV dari ibu ke bayi bisa dicegah melalui empat cara
mulai saat hamil, saat melahirkan dan setelah lahir.
3.2 SARAN
Diharapkan makalah ini dapat membantu para pembaca
agar lebih mengerti tentang berbagai macam bentuk penyakit dan juga cara
penyegahannya. Sehingga para pembaca lebih mengerti tentang pentinganya hidup
bersih dan sehat agar dapat terlepas dari berbagai macam bentuk penyakit.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi
kepada seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
BalasHapus